Sabtu, 23 Januari 2016

Tips Cara Mengerjakan Psikotes dan Contoh Soal Psikotes

Sebelum masuk ke contoh soal psikotes, kami akan mencoba menuliskan tips jitu dalam mengerjakan soal-soal psikotes, di antaranya adalah sebagai berikut:
  1. Cukup istirahat sebelum mengikuti psikotes. Jangan begadang, vroh! Paginya, usahakan untuk sarapan agar rasa lapar tidak menganggu konsentrasi Anda. Intinya, Anda kudu sehat fisik & mental dalam menjalani/menjawab soal psikotes.
  2. Biasakan otak anda agar terlatih menjawab soal psikotes dengan mencoba menjawab contoh soal yang banyak beredar di internet atau bisa juga melalui buku (banyak koq di gramedia  ) Pelajari konsep setiap setiap soal dengan baik dan temukan “maksud” yang terdalam dari yang terdalam. Bertanya kepada rekan yang pernah ikut psikotes juga bisa memberi gambaran bagaimana tes psikologi ini sebenarnya.
  3. Saat mengerjakan soal psikotes, baca dan dengarkan dengan seksama perintah dan/atau instruksi setiap soal. Biasanya ada sedikit contoh soal psikotes yang nanti diberikan. Instruksi yang ada jangan diabaikan karena jawaban soal nanti tergantung instruksi/perintahnya. Sebagai contoh, dalam soal drawing (menggambar), jika ada instruksi JANGAN menggambar pohon beringin atau pohon kelapa; ya jangan digambar kedua pohon tersebut meskipun Anda penggemar pohon beringin atau pohon kelapa 
  4. Tuliskan dengan JELAS nama di kolom nama agar tes Anda tidak tertukar. Bahkan, beberapa teman kami karena terlalu semangat malah lupa menulis namanya sendiri. Berabe kan jadinya :mrgreen:
  5. Perhatikan waktu pengerjaan karena psikotes ini biasanya dibatasi oleh waktu tertentu untuk setiap sub bagian soal. Jangan sampai terlambat, jangan juga terburu-buru. Proporsional saja. Dan kalau bisa, semua soal psikotes bisa terjawab.
  6. Jika nanti masih ada sisa waktu, sedangkan Anda sudah menyelesaikan seluruh jawaban maka tidak ada salahnya Anda mencoba mengulang atau melihat-lihat soal sebelumnya, siapa tahu ada yang perlu dikoreksi. Hal ini hanya bisa dilakukan pada psikotes manual. Kalau soal psikotes dengan menggunakan sistem komputer umumnya tidak bisa diulang lagi apa yang telah dijawab.

Jenis dan Contoh Soal Psikotes

Seperti yang telah disebutkan di atas, soal psikotes terbagi dengan beberapa sub bagian. Secara umum, ada 4 bagian dalam soal psikotes, yaitu:
1.  Tes Logika Aritmatika / Soal Deret Matematika
Sesuai namanya, soal dalam tes ini melibatkan beberapa deret angka. Tujuan tes deret ini adalah untuk mengukur kemampuan analisa untuk memahami pola-pola tertentu. Tips mengerjakan tes logika deret atau cara mengerjakan psikotes deret angka ini adalah:
  • Anda tidak boleh terfokus pada deret ukur atau deret hitung dalam perhitungan saja. Anda harus melihat seluruh angka yang ada karena dalam soal deret yang panjang, 4 atau 5 angka saja belum bisa memberikan jawaban yang benar. Pola yang dipakai umumnya bisa berurutan, kelompok urut atau kelompok loncat.
  • Meski fokus, tetap ingat akan waktu Anda yang terbatas.
    Contoh soal tes logika aritmatika/deret matematika:
    Jika 16, 8, 4, 2, 1, 1/2, x, y
    Maka Jawabannya untuk x dan y adalah?
    Perhatikan angka pertama dan kedua, bisa pengurangan 8 atau hasil dari setengah angka pertama (x 1/2). Lihat angka kedua dan ketiga. Jika pengurangan 8, seharusnya angka ketiga adalah 0, sedangkan di soal adalah 4. Berarti memang dibagi setengah.
    Maka x adalah 1/2 x 1/2 = 1/4
    dan y adalah 1/4 x 1/2 = 1/8 Bagaimana jika soalnya 60, 30, 32, 16, 18, 9, x, y
    Berapa x dan y?
    Pola jawabannya:
    n:2, n+2, n:2, n+2, n:2, n+2,
    Berarti x = 11
    dan y = 5,5
  • Thanks atas koreksinya dari pengunjung Muhamad Miftahul Huda dan Mario 
2. Tes Logika Penalaran/Soal Deret Gambar
Tes ini umumnya terdiri dari deret gambar 2 dimensi ataupun 3 dimensi. Tujuannya tes ini sama dengan deret angka, hanya saja tes ini menggunakan gambar.
Tips Logika Penalaran/Deret Gambar: konsetrasi, perhatikan bentuk, warna. Elu WAJIB hati-hati serta teliti dalam melihat gambar dan bentuknya. Terkadang bentuk sama, tapi ada yang diwarna full, ada yang cuma diarsir ada juga yang polosan tanpa warna.
Contoh psikotes soal logika penalaran seperti gambar di bawah ini (sebelah kiri adalah soalnya dan kanan adalah pilihan jawabannya):
Tes Logika Penalaran dengan Gambar
Jawabannya adalah:
1. d
2. c
3. a
4. c
5. a
6. a
7. d
8. c
3. Analog Verbal Test atau Tes Analog Verbal
Tes psikotest di bagian ini umumnya terdiri dari 40 soal. Soalnya mengandung pertanyaan yang terkait dengan synonim (persamaan), analog atau antonim (lawan) kata. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan logika seseorang pada suatu keadaan atau kondisi dan melihat bagaimana seseorang memahami kondisi sebab-akibat dari suatu permasalahan.
Tips Tes Analog Verbal: Tes ini menuntut Anda untuk memiliki banyak kosakata dan mengerti apa artinya. Atau cara kedua adalah harus sering membaca contoh soal jika Anda kesulitan dan “menghafal”nya karena “terkadang” soalnya itu-itu saja. Disarankan untuk cara pertama karena cara kedua akan buyar kalau soalnya berbeda.
Contoh soal psikotes analog verbal:
bonsai >< … (tanda >< adalah anonim/lawan sehingga jika dijadikan kalimat akan menjadi “lawan kata bonsai adalah?)
a. cantik
b. seram
c. tampan
d. kecil
e. besar
Pola menjawabnya adalah:
bonsai identik dengan “kecil”
Sehingga lawan kata atau antonim dari kecil adalah e. besar
4. Test Pauli atau Kraepelin
Ini tes yang paling membuat saya ngos-ngosan 😀 Tes pauli/kraepelin ini menyodorkan angka-angka yang tersusun vertikal (dari atas ke bawah) dalam bentuk berkolom-kolom. Caranya sederhana, kita hanya disuruh menjumlahkan dua angka berdekatan dari atas ke bawah. Hasil penjumlahan tersebut ditulis di samping di antara kedua angka. Tes ini bertujuan untuk melihat ketahanan sikap terhadap tekanan, konsistensi, kemampuan beradaptasi, kecepatan dan ketelitian dalam mengerjakan pekerjaan.
contoh tes kraepelin pauli
Tips mengerjakan tes kraepelin/pauli ini adalah:
  • Gunakan pulpen. Jangan pensil. Pensil bisa patah dan menghambat Anda dalam mengerjakan soal. Tes jenis ini memiliki waktu yang ketat. Tuliskan jawaban secepat yang Anda bisa! Saya mengerjakan ini sambil mulut komat-kamit menyebut angka “sembilan tambah enam, lima belas” sembari ditulis jawabannya. Cukup efektif jika sambil menyebut angkanya daripada diam membisu dalam menghitungnya (ini saya, ga tahu kalau Anda). 
  • Jawaban harus stabil benar. Percuma cepat kalau hitungannya salah.  
  • Jangan pernah berfikir untuk curang. Waktu Anda akan habis jika sempat-sempatnya berpikir hal lain selain perhitungan.
  • Fokus, Fokus, Fokus, Fokus, Fokus
  •  sumber:klik disini

0 komentar:

Posting Komentar