Jumat, 26 Februari 2016

Black Automotive Instinct Technology


System konduksi Udara L-Jetronic

Pada awalnya system induksi udara merupakan system yang berfungsi sebagai sensor untuk mengetahui jumlah massa udara atau volume udara yang masuk ke dalam ruang bakar. Dewasa ini berkembang menjadi fungsi control pada putaran idle dan putaran tinggi. System iduksi udara dibagai menjadi 2 jenis yaitu D-Jetronic dan L-Jetronic sedangkan K-jetronic merupakan awal pengembangan system control induksi udara.
1. K-Jetronic
K Jetronic merupakan sistem injeksi kontrol mekanik. Pada sistem ini injektor menyemprotkan bensin secara terus-menerus dalam setiap saluran masuk silinder motor. Pengontrolan jumlah injeksi bahan bakar ke setiap saluran masuk ditakar oleh plunyer pengontrol (control plunger) yang terletak di distributor bahan bakar dan pengontrolan udara dilakukan oleh air flow sensor.
2. D-Jetronic
Kode D berasal dari bahasa Jerman “Drunk” yang berarti tekanan. Pada EFI D Jetronic, kontrol injeksi dilakukan secara elektronik oleh Electronic Control Unit (ECU) berdasarkan jumlah udara yang masuk. Sensor untuk mengukur jumlah udara yang masuk ke dalam silinder adalah Manifold Absolute Pressure Sensor (MAP Sensor).
3. L-Jetronic
Kode L berasal dari bahasa Jerman “Luft” yang berarti udara. Pada EFI L-Jetronic, kontrol injeksi dilakukan secara elektronik oleh Electronic Control Unit (ECU) berdasarkan jumlah udara yang masuk. Sensor untuk mengukur jumlah udara yang masuk ke dalam silinder adalah Air Flow Meter
C. Tujuan
System induksi udara yang dikontrol oleh system control elektronik memiliki Tujuan sebagai berikut:
1. Sebagai system yang berfungsi untuk meningkatkan efisiensi Volumetric saat putaran idle
2. Untuk menyajikan putaran rendah yang halus dengan emisi gas buang dan konsumsi bahan bakar yang rendah mengingat lebih dari 30% pemakaian bahan bakar didalam kota digunakan pada putaran idle.
3. Untuk menyeimbangkan torsi yang dihasilkan dengan perubahan beban engine, sehingga mesin dapat tetap berputar secara stabil meskipun ada penambahan beban-beban asesories (seperti AC, power steering, beban-beban listrik lain) dan proses terhubungnya transmisi otomatis.
4. Memberikan signal mengenai jumlah udara yang masuk sehingga ECU dapat mengkalkulasi jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sehingga didapatkan campuran bahan bakar dengan udara yang Stoichoimetric.
L jetronic.bosch
Gambar 02. Rangkaian mekanisme L-jetronic BOSCH
A. PRINSIP KERJA
L-jetronik adalah sebuah system control elektronik yang di apilkasikan di kendaraan yang telah mengaplikasikan system control dalam proses penginjeksiannya. Dalam system L-jetronik air flow sensor merupakan sensor utama yang memberikan sinyal ke ECU mengenai jumlah udara yang masuk. Air flow sensor akan mengirim signal ke ECU dalam bentuk tegangan untuk dijadikan sebagai koreksi terhadap jumlah bahan bakar yang di injeksikanagar campuran tetap berada pada kondisi campuran stoichimetric. Secara sederhana prinsip kerjanya dapat dilihat pada gambar 03 berikut.
Gambar 03. Prinsip kerja sederhana L-jetronic.
Kepadatan udara dipengaruhi oleh temperatur udara, kepadatan akan berkurang bila temperature bertambah. Sensor IAT (Intake Air Temperatur) mengirim signal temperatur udara masuk dan ECU akan mengatur durasi injeksi sesuai dengan perubahan kepadatan udara yang ada. ECU diprogram pada 20°C, menambah bahan bakar bila temperatur kurang dari 20°C dan mengurangi bila lebih. Air flow sensor merupakan sensor utama pada sistem injeksi L-Jetronic.
Sensor udara digunakan untuk mengukur jumlah udara yang masuk ke engine dan dari informasi jumlah udara yang masuk ke engine oleh sensor ini ECU akan menentukan seberapa jumlah bahan bakar yang harus disemprotkan untuk menyesuaikan campuran bahan bakar dengan udara sesuai perbandingan stoichiometric.
L jetronic bosch 2
Gambar 04. Air flow Meter Bosch
B. JENIS-JENIS AIR FLOW SENSOR
Ada bermacam-macam sensor udara masuk, namun fungsinya sama, selain mempengaruhi jumlah semprotan bensin juga digunakan untuk mempengaruhi saat pengapian. Posisi air flow meter pada kendaraan terletak pada saluran udara masuk (setelah filter udara), dengan demikian semua udara yang masuk akan terukur. Oleh karena itu saluran dari filter udara sampai ke engine tidak boleh terdapat kebocoran. Pengukur aliran udara memberikan informasi utama berupa signal elektrik ke ECU, selanjutnya volume bensin yang diinjeksikan diatur oleh ECU.
1. Sensor Flap (impact pressure) Air Flow Sensor
Sensor air flow meter terbuat dari karbon arang. Ketika pedal gas ditekan untuk membuka katup gas. Udara diisap oleh kevacuman ruang bakar motor.jumlah udara yang mengalir diukur oleh pengukur jumlah udara.
2. Hot Wire Air Mass Sensor
Sensor masa udara model kawat panas terbuat dari platinum, thermister, metallic film. Ada dua macam kawat panas, yang selanjutnya disebut dengan tipe A dan tipe B Kawat panas dijaga pada temperatur tetap dirangkai dengan termistor.Suatu aliran udara akan menyebabkan Hot Wire menjadi dingin, rangakian elektronik akan mempertahankan temperatur pada Hot Wire tetap stabil. Pada waktu yang bersamaan rangkaian elektronik mengukur arus yang mengalir pada Hot Wire dan mengeluarkan sinyal tegangan sebanding dengan aliran arus. Untuk menjaga performa dan kesetabilan sensor, maka sensor akan melakukan pembersihan diri dari deposit akibat pembakaran dengan cara memanaskan sensor (temperatur ± 1000 °C) beberapa saat setiap posisi ”OFF”.
3. Sensor Udara type Hot film.
Sama halnya dengan Hot wire, AFM type Hot film memiliki fungsi dan cara kerja sama, yang berbeda adalah komponen dan ketahanan komponen.
4. Karman Vortex
Ada bermacam-macam karmanvortex. Ada yang terbuat dari optocoupler (pasangan LED dan Photo Transistor), dan ada pula yang menggunakan pasangan pengirim gelombang radio dan penerimanya.
sumber:klik disini

0 komentar:

Posting Komentar